Baca Berita

Gerakan Seribu Dongeng Kejujuran

02 January, 2018

Naufal Prakoso KaDo administrator berita

Masih sempatkah Anda meluangkan waktu mendongeng untuk si kecil? Jika jawabnya tak sempat , tak perlu malu. Hal tersebut juga dialami sejumlah orang tua yang ikut menemani buah hatinya di Festival Dongeng. Acara yang dihadiri ribuan anak tersebut juga ditandai Gerakan Seribu Dongeng Kejujuran. Tujuannya untuk membangun kembali tradisi mendongeng di kalangan orang tua. KBR68H ikut menyimak cerita yang disampaikan para pendongeng.

 

Siang itu anak-anak tengah berkunjung ke sebuah rumah  di daerah Ciputat, Tangerang Selatan, Banten. Rumah sederhana tersebut diberi nama “Kampung Dongeng”.  Salah satu bocah yang  datang ke sana Dea, siswi kelas 5 SD. “(KBR68H: Di rumah suka didongengin Ayah sama Mama gak?), waktu kecil doang. (kalau sekarang gak pernah?), enggak., (kenapa?), gak tau kata mama udah gede,” katanya.

 

Saat  menyimak dongeng yang lucu, Dea dan anak lainnya tertawa lepas.Di sudut lain, seorang lelaki berperawakan tinggi nampak asyik mendongeng. Dia adalah Awam Prakoso. Kak Awam, sapaan akrabnya juga tengah memecahkan rekor mendongeng.   “Ya ini 8 jam ini pemecahan rekor di mana bahwa ada suatu prestasi yang mana, prestasi itu akan menguatkan gerak langkah. Artinya saya sebagai Dewan Pembina Kampung Dongeng dan juga pendongeng di Kampung dongeng ini berupaya mencapai mendongeng terlama nonstop ini, sehingga semua relawan-relawan saya pendongeng-pendongeng kampung dogeng di seluruh Indonesia, yang pernah belajar di Kampung Dongeng ini merasa bahwa, kak Awam sudah megorbankan waktu dan tenaganya untuk mencapai target itu,” jelasnya.

 

Pemecahan rekor mendongeng ini juga bagian dari festival dongeng yang berlangsung selama 3 hari jelas Awam.“Baik acara hari ini sebetulnya rangkaian acara jambore dongeng nusantara 2013. Sekarang gebyar dongeng anak nusantaranya. Jadi di sinilah kita mendatangkan ribuan anak-anak dari Tanggerang Selatan dan bersama-sama menggalang persaudaran dengan teman-teman diberbagai wilayah Indonesiaâ

 

Hari berikutnya, ribuan anak telah memadati kawasan perkemahan Situ Gintung, Ciputat. Umumnya mereka masih duduk di Taman Kanan-kanak.

keyboard_arrow_up