Baca Berita

Ajari Anak Membaca Pakai Gadget Lebih Menarik, Tetapi ....

04 March, 2019

kakdina Berita

Yuni Ayu Amida Senin, 25 Feb 2019

Jakarta - Zaman sudah semakin canggih, Bun. Salah satu dampaknya, gadget seakan jadi mainan yang menarik bagi anak-anak. Saat ini, banyak anak yang belajar membaca melalui gadget daripada buku. Lalu, apakah ada bedanya? Simak penjelasan ahli ini, yuk.

 

Ditemui usai mengisi acara di Jakarta Pusat, baru-baru ini, pendongeng sekaligus pemerhati anak, Awam Prakoso, mengatakan bahwa membaca melalui gawai dengan membaca buku langsung itu ada perbedaannya. Dengan membaca buku langsung, imajinasi anak akan lebih terasah.

"Tentu saja, buku akan punya satu sensasi yang berbeda," ujar Awam.

"Kalau anak membaca buku, dia tidak dilihatkan pada satu visual, maksudnya visual yang bergerak ya. Kadang, visual yang bergerak menjadikan komunikasi satu arah saja. Artinya, dia hanya menonton, otak atau pikirannya hanya menikmati sajian yang disampaikan," sambung Awam.

Menurut dia, ketika bermain atau membaca melalui gawai, anak-anak cenderung tertarik pada gambar bergerak yang muncul di gawai. Sedangkan buku sama sekali tidak menyajikan gambar bergerak.

"Sehingga, anak-anak akan dipaksakan berimajinasi, membuat visual di pikirannya. Nah, ini sangat penting untuk perkembangan dia untuk mencapai taraf kreatifitas. Kreatifitas itu diraih ketika anak sering berimajinasi," tutur Awam.

Sementara itu, studi yang dilakukan peneliti di Carnegie Mellon School of Computer Science mengungkapkan, ada perbedaan dalam menyerap informasi dari teks yang dibaca di kertas dan layar digital.

Dalam studi tersebut, orang-orang yang membaca di layar komputer bisa memahami lebih baik detail dari sebuah informasi. Tapi, kemampuan mereka menyerap konsep abstrak tidak terlalu baik.
 

Menurut salah satu peneliti, Geoff Kauffman, misalnya pada pelajaran sejarah, membaca di layar digital membuat seseorang lebih mudah mengingat tahun kejadian peristiwa atau nama tokoh. Tapi, mereka tidak terlalu bisa mengingat bagaimana suatu peristiwa itu terjadi.

"Belum diketahui pasti penyebabnya, tapi studi sebelumnya juga menunjukkan, orang lebih sulit melihat gambaran besar dari suatu informasi ketika mereka membacanya di perangkat elektronik, ketimbang di kertas," tutur Kauffman, dikutip dari ABC News. (yun/muf)

 

keyboard_arrow_up