Oleh : Naufal Prakoso
Kategori : dongeng dunia
Sebut saja namanya suminah. Nenek 68 tahun. Beliau duduk dibarisan paling depan bersama ratusan peserta Workshop Teknik Mendongeng. sejak awal saya membuka materi pelatihan, beliau memandang penuh semangatnya tak perlah lepas senyuman.
Saya berfikir ia salah satu kepala atau yayasan, atau sedang mengantar anak atau menantunya mengikuti pelatihan workshop mendongeng yang sebagian besar diikuti guru2 muda.
Dugaan saya salah. Ketika sesi Isoma, beliau mendekat dan memperkenalkan diri seraya mengatakan.
"Kak nanti ada prakteknya kan?" Tanya nenek super ini tanpa melepaskan senyuman. Akupun menjawab bahwa waktu yg disediakan panitia tidak banyak. Jadi cukup 3 sampai 5 peserta yg akan simulai mempraktekkan ke depan.
"Kalau boleh saya ikutan ya kak. Saya ingin coba. Kalau kurang kan nanti bisa diarahin kakak lagi. Maklum kak. Cucu2 saya ada 16 anak. Mereka berkumpul setiap minggu.
Sweer, saya kaget. Terkejut. Walau tak kutampakkan di ekspresiku.
"Tenang ibu. Ibu akan punya 2 kesempatan tampil. sesi pertama sendiri, selanjutnya berduet dgn saya." Jawabku membuatnya menunduk lalu mengangkat tangannya seraya berteriak,
"Yes..! kak."
Ini pengalaman hebat, jarang kutemui. Semangat seorang ibu 68th, mengalahkan ibu2 muda yang kadang merasa lelah ketika anak-anaknya meminta untuk bercerita.
Bisa kubayangkan 8 anak nenek hebat yg kini sdh memberikannya 16 cucu ini pasti rutin mendongeng utk anak2nya. Yaaaa seperti  pada bunda2 sahabat BBku ini yg pasti juga dasyat memberikan hak anandanya, dgn nutrisi cerita.
Ayah-bunda. Memang sih, tutur katamu dlm mendongeng tdk dapat merubah air mineral mjd susu kental manis. Tapi akan mampu merubah pola pikir, perasaan membangun karakter anak2 scr jangka panjang.
Yuuuuk mendongenglah sekarang juga..!
© Kampung Dongeng 2017. All Rights Reserved.
Developed by Naufal Prakoso